Apa Nama Lama untuk Parfum?

07-11-2024

Parfum, dengan wanginya yang memikat dan kemampuannya membangkitkan kenangan dan emosi, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia selama ribuan tahun. Namun, yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah bahwa istilah "perfume" sendiri memiliki sejarah yang kaya, yang berasal dari peradaban kuno di mana parfum tidak selalu disebut demikian.  


 Perfume

Pada zaman dahulu, berbagai budaya memiliki istilah dan praktik mereka sendiri untuk wewangian yang pada akhirnya berkembang menjadi apa yang kita kenal sebagai parfum saat ini. Salah satu peradaban tertua yang diketahui telah mengembangkan seni wewangian adalah Mesir kuno. Di negeri Firaun, wewangian memainkan peran penting dalam ritual keagamaan, upacara pemakaman, dan kehidupan sehari-hari. Orang Mesir kuno menyebut ramuan aromatik mereka sebagai "Kyphi" atau "Kapet," yang biasanya terdiri dari bahan-bahan alami seperti mur, kemenyan, dan berbagai rempah-rempah.

 

Di Yunani kuno, parfum disebut sebagai "aromata" atau "aromataion," yang berasal dari kata Yunani "aroma," yang berarti rempah-rempah atau herba manis. Parfum Yunani sangat dihargai dan digunakan untuk perawatan pribadi dan keperluan keagamaan. Orang Yunani menggunakan teknik seperti penyulingan dan maserasi untuk mengekstrak saripati aromatik dari tanaman dan bunga, yang menjadi dasar praktik pembuatan parfum yang kemudian berkembang pesat di Kekaisaran Romawi.

 

Bangsa Romawi, pewaris budaya dan teknologi Yunani, semakin menyempurnakan seni wewangian dan memperkenalkan wewangian baru ke kekaisaran mereka yang luas. Mereka menyebut parfum sebagai "unguentum" atau salep beraroma "," yang digunakan tidak hanya untuk penggunaan pribadi tetapi juga sebagai persembahan kepada para dewa dan hadiah diplomasi.

 

Di Timur Jauh, peradaban kuno seperti Cina dan India juga memiliki tradisi wewangian mereka sendiri yang kaya. Di Cina, zat aromatik dikenal sebagai "xiang," dan digunakan dalam ritual keagamaan, pengobatan, dan kebersihan pribadi. Wewangian India, yang sering dikaitkan dengan praktik Ayurveda, memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kayu cendana, melati, dan mawar dalam produksi minyak wangi yang dikenal sebagai "ittar" atau "attar."

 

Seiring berjalannya waktu dan peradaban saling bercampur melalui perdagangan dan penaklukan, seni wewangian menyebar ke seluruh benua, memadukan beragam pengaruh budaya dan teknik. Istilah "perfume" sendiri berasal dari bahasa Latin "per fumum," yang berarti "through smoke," yang merujuk pada praktik kuno penggunaan resin dan herba aromatik dalam upacara keagamaan di mana asap harum akan naik sebagai persembahan kepada yang ilahi.

 

Saat ini, istilah "perfume" mencakup berbagai macam wewangian dan produk, dari eau de parfum hingga cologne, masing-masing dengan perpaduan aroma dan aroma yang unik. Namun, di balik terminologi modern ini terdapat jalinan nama dan tradisi kuno yang telah membentuk cara kita memandang dan menghargai wewangian.


Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi